Media sosial kerap kali digunakan sebagai sarana bebas berekspresi dan mengeluarkan pendapat. Tapi sebagai netizenship (Pengguna media sosial), pintar-pintarlah menggunakan media tersebut.
Belakangan ini, beberapa kasus hukum kembali mencuat akibat penyalahgunaan media sosial sebagai ruang publik. Tak pelak, pemilik akun bisa terjerat sanksi pidana. Seperti kasus yang menjerat MA, karena mengunggah foto rekayasa Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarno Putri di jejaring sosial Facebook. Mengatasi hal tersebut, penggiat media sosial, Nukman Luthfie punya trik agar media sosial digunakan sebagaimana mestinya dan tidak melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku. "Yang paling penting, kita sadar sedang berada di ruang publik yang memiliki aturan. Etika di sosial media harus jalan supaya tidak sembarangan berbicara yang bisa menyinggung dan menyakiti orang lain," kata Nukman. Selain beretika di media sosial, adanya kesadaran akan implikasi sosial bahkan hukum di belakang penggunaan media sosial dapat menjadi peredam seseorang untuk tidak bertindak ceroboh dengan mengeluarkan umpatan-umpatan kasar kepada pihak lain.
http://teknologi.metrotvnews.com/read/2014/11/02/313137/cara-cerdas-gunakan-media-sosial
Bete, sebel, malas, dan perasaan-perasaan lainnya ternyata dapat ditimbulkan oleh gaya berjalan kita, Nexianers. Paling tidak itulah yang ditunjukkan dari hasil penelitian para mahasiswa Queen’s University, Canada. Suasana hati seseorang rupanya dapat mempengaruhi cara berjalan. Posisi bahu yang turun saat sedih atau gaya berjalan yang agak melonjak saat sedang senang bisa disebut sebagai contoh. Sekarang peneliti telah menunjukkan fakta sebaliknya. Mood seseorang akan berubah jika gaya berjalannya ikut diganti. Penelitian ini, didasari pada pemahaman manusia tentang bagaimana suasana hati dapat mempengaruhi memori. Secara klinis, pasien depresi diketahui dapat mengingat peristiwa negatif lebih banyak daripada positif. Penelitian ini berkontribusi dalam membuka misteri bagaimana otak mengubah rangsangan sensoriknya menjadi informasi. Selain itu, juga untuk menambah referensi pembelajaran manusia melalui e-learning antara sesama manusia.
http://www.tempo.co/read/news/2014/10/22/095616423/Survei-Gaya-Berjalan-Pengaruhi-Mood-Seseorang
Setelah melakukan kajian selama satu tahun terhadap gerabah di situs Banten Lama, Kota Serang, tim arkeolog UI berhasil menemukan motif terbaru batik banten. Motif batik Banten terbaru tersebut bermotif gerabah. Hasil temuan dan kajian tersebut akhirnya diserahkan oleh tim arkeolog UI kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui dinas kebudayaan dan pariwisata (Dibudpar) Banten di griya Batik Banten, desa Kebun Kubil, Kota Serang. Motif gerabah batik Banten ini berdasarkan kajian arkelogis dari gerabah Banten yang ditemukan di kompleks Situs Banten Lama, Kota Serang pada tahun 20013. Bertambahnya koleksi motif gerabah batik Banten hasil kajian tim arkeolog UI ini diharapkan mampu semakin memperkuat jati diri bangsa dan meningkatkan perekonomian masyarakata di tanah Seribu Kyai, Sejuta Santri.
http://lifestyle.liputan6.com/read/2125438/arkeolog-ui-temukan-motif-batik-banten-terbaru