Tidak semua wearable devices (perangkat dapat dipakai) harus jam tangan, MOTA akan memproduksi smartring atau "cincin pintar." Saat ini penggalangan dana permodalan untuk smartring tersebut mencapai 100 ribu dolar, hanya empat hari menjelang batas waktu. Penggalangan dana permodalan smartring MOTA Indiegogo dimulai pada 3 September. Sejak saat itu terdapat kurang dari 1.500 penyandang dana dan sekitar 1.300 di antaranya memberi dana yang pas-pasan untuk membuat perangkat tersebut. Jumlah tersebut dinilai rendah, namun cukup untuk memproduksi smartringyang dijadwalkan akan memulai pengiriman barang pada April 2015. MOTA smartring menggunakan Bluetooth yang terhubung dengan ponsel untuk menyampaikan pemberitahuan singkat, seperti panggilan telepon, teks, dan pemberitahuan jejaring sosial, langsung ke jari kamu.
Nexianers, kalau ingin selfie di lokasi wisata hati-hati ya. Bukannya apa-apa, takutnya di lokasi tersebut memang tidak boleh melakukan selfie. La Garoupe, sebuah pantai di Antibes, resmi melarang wisatawan di sana untuk berfoto selfie. Dilaporkan The Thrillist, pihak pengelola pantai ini bahkan mengerahkan sejumlah polisi khusus 'anti-selfie'. Tugas mereka adalah memperingatkan para pengunjung yang kedapatan tengah berfoto selfie. La Garoupe meresmikan 'No Braggies Zona', istilah Prancis untuk 'zona bebas selfie yang diberi tanda-tanda peringatan. Di bagian ini pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil foto selfie. Tujuannya adalah agar mereka bisa fokus menikmati keindahan pantai. Dengan dilarangnya selfie di La Garoupe, barangkalai pantai di bagian selatan Perancis ini tak akan jadi pilihan para selebriti penggila selfie macam Kim Kardashian?
Sumber:
http://www.merdeka.com/gaya/di-pantai-prancis-ini-wisatawan-dilarang-keras-foto-selfie.html
Masuknya manusia ke zaman digital membuat para pengguna smartphone enggan menyimpan sebuah lagu dalam bentuk fisik. Mereka cenderung menyukai tempat penyimpanan online. Alasannya sederhana, layanan cloud bisa diakses dari mana saja asalkan pengguna memiliki koneksi internet.Tren yang terus berkembang ini juga merambah layanan musik. Sebagian orang memang masih suka mengoleksi musik dengan membeli versi fisik dari albumnya. Namun, para pengguna layanan musik secara digital juga semakin banyak, baik membelinya melalui layanan, seperti iTunes App Store, atau menikmati secara streaming. Di Amerika Serikat, pendapatan layanan musik steaming meningkat 28% menjadi USD859 juta pada tengah tahun pertama, dibandingkan USD673 juta pada awal tahun. Beberapa layanan streaming yang berperan dalam peningkatan ini adalah Spotifiy, dan Beats Music dari Apple, layanan streaming radio seperti Sirius XM, serta layanan streaming video dari Vevo atau YouTube. Sementara itu, penjualan musik secara digital seperti yang ditawarkan oleh App Store mengalami penurunan sebesar 12%, atau senilai USD1,3 miliar dalam enam bulan pertama. Salah satu faktor yang mempengaruhi tren ini adalah para musisi yang cenderung merilis karya mereka satu per satu daripada dikumpulkan dalam satu album, dan dirilis kemudian.
Sumber: